Selasa, 17 April 2007

Pengalamanku sebagai ayah


Kamis 5 April 2007


Untuk istriku yang tersayang. Maafkan kalo kata-kata abi menyakitimu. Mohon maaf sekali lagi. Karena tanpa maksud menyepelekanmu sehingga keluar kata-kata seperti itu. Umi , aku ingin jadi penulis yang benar-benar jadi. Karena untuk mencapai tujuan itu diperlukan latihan-latihan demi latihan sehingga akan menjadi lancar. Umi aku berharap Engkau mau berjiwa besar dalam mensikapi hal ini. Karena belajar butuh waktu dan pengorbanan. Umi , abi sayang sekali kepadamu dan juga anak kita, Zaki. Kalianlah yang membuatku hidup lebih berwarna dan dinamis. Zaki dengan celotehan-celotehan lucunya sementara Umi dengan omelan-omelannya. Semua punya ciri khas. Kalian adalah sumber inspirasiku.

Hari ini, Zaki jalan-jalan ke rumah eyangnya-Bilqis. Ia jalan kaki dari rumahku menuju rumah eyang sepanjang 700 meter. Ia nggak mau digendong oleh istriku karena tetap pada keinginannya untuk jalan kaki. Istriku, akhirnya menyerah menuruti keinginannya sambil menuntunnya.

Selain sudah pandai dengan bicara, Zaki pandai sekali dalam meniru. Saat ini zaki sudah bisa membuka dan mengunci rumahku . karena ia sering melihat abi dan uminya mengunci rumah.

Terus terang setelah tinggal di Kampung Tipar, perkembangan Zaki demikian pesat. Dari tidak bisa apa-apa ketika tinggal di Reni Jaya, sampai disini dia jadi bisa apa-apa. Diawali dari bisa bicara, kemudian merangkak dan jalan. Sekarang ini sudah bisa bernyanyi dan baca doa. Yang perlu diasah dari Zaki adalah kejelasan pengucapan kata-kata. Zaki memang lucu, dan gemes. Sekarang ini jiwa social sudah mulai tumbuh. Sudah nggak pelit seperti dulu. Zaki yang egois dan tidak peduli. Zaki juga punya inisiatif dalam bertindak. Dia mengingatkan kami akan segala sesuatu ketika kami hendak berpergian. Ia yang mengingatkan jaket, helm, tas, dan sepatu. Pokoknya Zaki lucu dan gemes dan kulitnya bule.

Biasanya, ketika bangun pagi ia selalu mencari-cariku kemudian teriak, “Abi…..,Abi….” Setelah aku menghampirinya pasti Zaki minta digendong manja. Sambil nunjuk minta keluar ke warung kalo nggak ke rumah Bilqis. Sambil teriak, “donat…..,donat’. Bilqis, warung, dan donat adalah kata-kata popular bagi Zaki ketika bangun pagi-pagi.

Wassalam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar