Berikut ini, adalah nasyid favorit anakku, Zaki, yang sengaja aku ketik untuk Anda sebagai mitra kami dalam berbagi untuk mencari ridlo Ilahi:
“Seorang bayi mungil lahir ke dunia dengan membawa fitrah dari tuhan-Nya
Kumandang adzan iqomah di dua telinga
terbalut asma indah di alas dengan aqiqah
Beribu ucapan slamat dan bahagia
Berjuta syukur terpanjat kepada Yang Esa
Diiring sukacita atas kelahirannya
Bersama nikmat karunia dan kebesaran-Nya
17 tahun dia telah remaja
3 tahun menyusul telah dewasa
4 tahun beruntun hatinya terbuka
menatap hakikat hidup dan kehidupannya
dia berbesar hati
‘tuk mulai mandiri
meniti jalan menuju ridlo ilahi
sibakkan penghalang
menggapai harapan
menggenggam bekal dalam menyongsong hari depan
seperempat abad mata tak melihat
semoga husnul khotimah sampai di akhir hayat”
“Kehidupan” Oleh Suara Persaudaraan
Hari Ahad bagi kami adalah hari keluarga. Hari itu, terutama bagi anakku, Zaki, merupakan kesempatan untuk bermain bersamaku. Aku dan Zaki selalu bermain dan berjalan-jalan keliling kampung di pagi hari. Biasanya, ketika istriku sholat subuh, aku dan Zaki bermain di truk sampah atau di truk tangki minyak tanah yang parkir di tetangga sebelah rumah kami. Zaki begitu senang dan bergembira kalau aku ajak bermain di situ. Apalagi kalau aku taruh di bemper depan truk sampah biru itu, ia begitu senang sambil aku ajari nama-nama bagian kendaraan, seperti : kaca, wiper, spion, dan lampu. Kadangkala, Zaki aku taruh di bemper belakang truk tangki. Sambil aku pegangi badannya, ia teriak-teriak kegirangan. Bosan bermain di truk-truk yang parkir, biasanya aku ajak Zaki jalan-jalan ke kompleks Laguna yang letaknya 400 meter dari rumah kami. Di Laguna, Zaki berlari-lari sendirian kesana kemari, sambil aku awasi dari jauh. Aku biarkan Zaki untuk mengekspresikan keinginannya jalan-jalan. Kadang Ia berjalan di jalanan konblock, kadangkala di rerumputan atau di pathway taman, pokoknya dimanapun ia senang dan suka. Setelah puas bermain di sana, biasanya Zaki minta pulang dan menanyakan uminya. Kami pun pulang ke rumah. Di rumah, istriku menyambut kami dengan senyum terbaiknya dan menyediakan teh manis hangat, dan beberapa buah donat. Kami semua begitu menikmati santapan pagi ini. Setelah minum setengah gelas teh manis hangat dan menggenggam donat, Zaki biasanya mengajakku bermain lagi. Ia minta diambilkan kardus bekas buku. Kardus bekas yang cukup besar ini cukup baginya sebagai mainan. Biasanya ketika dikasih kardus, ia duduk di dalam kardus itu kemudian bermain mobil-mobilan dan selalu memintaku untuk mendorong ke sana ke mari. Mumpung aku libur, aku turuti kemauannya selama masuk akal, dan tidak membahayakan. Karena menurut beberapa pakar dalam buku yang pernah aku baca, masa anak umur dibawah lima tahun adalah masa perkembangan pesat otaknya yang penuh dengan fantasi.
Meski aku ada disampingnya, istriku tetap saja sering mengomel dengan anakku. Hingga suatu saat aku tegur istriku dengan halus perihal sikapnya itu. Setelah aku tegur, dia merenungi dan mengintropeksi diri, hingga sampai pada Senin kemarin, istriku bertekad untuk mengubah sikapnya kepada zaki, dengan mengurangi intensitas omelan. Ternyata, hasilnya cukup menakjubkan: Zaki lebih dewasa, lebih mudah diatur, dan tidak rewel. Subhanalloh…
Dua hari yang lalu merupakan hari untuk Zaki dan istri, karena kalau hari-hari kerja, Senin sampai Sabtu aku sangat sibuk. Hari-hari itu aku sibuk cari order, sibuk cari sampingan, dan sibuk urusan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengembangan diri, dan karir. Sampai suatu saat nanti, aku punya kantor sendiri di rumah dan bisa memantau perkembangan anakku, Zaki, dan memberi perhatian dan kasih sayang kepada istriku. Omset perusahaanku membumbung tinggi, hingga aku membutuhkan karyawan yang banyak dan perusahaanku dapat memberikan kontribusi dalam mensejahterakan umat, amin. Ya Alloh bantulah aku untu mengamalkan sunnah dalam semua aspek kehidupan, dan istiqomahkanlah aku dalam Dinul Islam ini, apa pun yang aku hasilkan nanti, bisa bermanfaat sebesar-besarnya untuk umat ini, hingga Engkau ridlo. Ya Alloh, Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].
Semoga cerita ini bermanfaat bagi kami dan Anda semua. Terima kasih atas kunjungan Anda ke blog kami yang sederhana. Salam Persahabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar